TIGA KEBURUKAN YANG PERLU DIHINDARI

Seorang yang bijak ditanya, "Apa faktor penyebab penuan dini?"
Beliau pun menjawab, "Marah, hasad (dengki), dan kesedihan."
Semoga kita terhindar dari semua keburukan tersebut, dan sebaik-baik pelindung adalah Allaah 'Azzawajalla. Karena sesungguhnya, telah disampaikan kepada orang-orang beriman untuk menghindari diri dari tiga keburukan tersebut.

Jangan Bersedih
Setiap yang terjadi dalam hidup ini adalah ujian dan peringatan dari Allaah subhanawata'ala bagi hamba-Nya. Bila kita bersyukur dan bersabar, maka ganjarannya adalah pahala di sisi Allaah; tetapi bila kita ingkar dan menjauh dari Islam, maka neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Ditambah lagi, kesedihan yang panjang mampu menghilangkan semangat dalam diri untuk beramal sehingga tertutupilah gairah untuk menjalani aktivitas harian. Karenanya janganlah larut dalam kesedihan, sebab segala yang kita alami merupakan ketetapan Allaah yang pasti kita lalui.

"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman." [QS. Ali-Imran  (3):139].

Jangan Marah
Kita bukan dilarang untuk marah karena sesungguhnya amarah adalah salah satu sifat yang telah ada dalam diri manusia. Oleh sebab itu, larangan marah lebih ditujukan agar kita bisa mengendalikan diri ketika sedang marah agar tidak menimbulkan dampak yang buruk. Apalagi jangan sampai marah tersebut membuat kita melanggar syari'at Islam.

Dahulu ada seorang lelaki yang datang menemui Rasulullaah shallallahu‘alayhi wasallam, ia berkata, "Wahai Rasulullaah, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka." Maka Rasulullaah shallallahu‘alayhi wasallam bersabda, "Jangan tumpahkan kemarahanmu, niscaya surga akan kau dapatkan." (HR. Ath-Thabrani).

Jangan Hasad
Ibnu Taimiyah berkata, "Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad." [Majmu’ Al Fatawa, 10: 111 (dikutip dari rumaysho.com)]. 

Sikap hasad ini tidak diperbolehkan jika dapat menimbulkan penyakit hati, seperti rasa tersiksa ketika melihat orang lain bahagia dan mendapatkan nikmat, bahkan berujung pada angan-angan agar nikmat itu hilang dari orang tersebut. Tetapi jika sikap hasad timbul karena keinginan untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik lagi mulia, hal ini diperbolehkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

"Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al-Qur’aan dan As-Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya." (HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816).

Semoga dari yang sedikit ini kita bisa mengambil manfaat dan menjadikan kita seorang muslim yang lebih baik lagi. Wallaahu'alam.


--------------------------------------
Sumbawa, Shafar 1438 H
Oleh: Ummu 'Abdullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REMINDER #9 TENTANG PUISI GALAU

6 RAHASIA DIBALIK SAKIT